Syekh As-Sakhawi dalam kitabnya,
Al Qaulul Badi'
berkisah sbb:
Seorang hamba Allah yg sangat saleh, bernama Syubli mengatakan bahwa, tetangganya meninggal dunia. Syekh Syubli bertemu dgn tetangganya itu dalam mimpinya. Beliau bertanya kepada tetangganya itu:
"Apa yang dialaminya di dalam kubur?"
Tetangga itu menjawab:
"Wahai Syubli, sungguh aku mengalami kesulitan menghadap malaikat, disebabkan oleh perbuatan di dunia, yg kesana kemari selalu menggunjing sesama teman."
"Wahai Syubli, di saat-saat aku tidak lancar menjawab atas segala pertanyaan Munkar dan Nakir, tiba-tiba datang seorang hamba Allah yg sangat ganteng dan berdiri diantara aku dan keduaa malaikat itu, baunya harum dan pakaianya bersih, lalu aku menayakan identitasnya, Siapakah engkau?"
Orang itu menjawab:
Saya adalah seorang hamba Allah yg dijadikan bagian dari bacaan sholawatmu yg selalu kau lakukan, aku diperintah untuk datang menolongmu."
"Wahai Syubli, orang itu mengingatkan aku tatkala menghadapi Munkar dan Nakir, aku mendapat kebaikan dikuburku adalah berkat sholawat kepada yg tercinta, yaitu Nabi Besar Muhammad SAW."
Syekh Syubli terbangun dari tidurnya. Seketika itu ia bertambah yakin, bahwa keutamaan sholawat itu ternyata memberi syafaat kepada pembacanya di semua tempat, di dunia, di kubur dan juga insya Allah di akhirat kelak.
Di sadur dari buku "Kesaktian Selawat Nabi" karya S. Nawadi H. Husnuddu'at.